Dialog Adul dan Tumon (I) - Politik dan Politikus
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_18jgLP6loZD5KqM7k1Lqvoi5Drmk6pKjK4BuBfYmky8X3JPVjgGwLgabBS9rNfDMIO5aFgB8_cl_ez9iwznRLKSnSV_GKMXKZbaBxr2_CnrVkuyFSwb3njUlwjbqpxMi11FjaBpDfZk/s320/1618388348759.jpeg)
Dialog Adul dan Tumon (I) “Politik dan Politikus” “Demokrasi berasa Teokrasi, kondisi bangsa akhir-akhir ini, : celoteh Adul. Seakan tak terima , Tumon yang berada disebelah Adul yang serius dengan ponselnya tiba-tiba dengan cepat berkata, maksud kau apa Dul? Saya bingung aja Mon, Pemilu itu sebenarnya jalan baru menuju keadilan atau jalan untuk menuju syurga ? Emangnya kenapa Dul ? (tanya Tumon) Diam sejenak kemudian Adul bertanya, Kau lebih memilih pemimpin Adil atau Shaleh Mon ? Tumon yang masih focus dengan ponselnya balik bertanya , Kalau kau apa Dul? Kamu ini kalau nyahut serius. Eh, ketika ditanya nggak peduli, Saya memilih pemimpin Adil lah Mon : jawab Adul Kenapa begitu Dul ? ( Tumon masih focus dengan layar ponselnya ) Jawab Adul : Yaaa. Karena, pemimpin yang shaleh sudah pasti adil Mon begitu juga sebaliknya, pemimpin yang adil sudah pasti shaleh, tapi kenapa saya lebih mengatakan pemimpin adil karena kau sedang berharap...