Catatan Perindu yang tak pernah Dirindu - Quotes
Catatan cinta seorang perindu yang tak pernah
dirindu, seorang yang ingin dicintai dengan akal sehat bukan dengan rasa, tapi
selalu dibuli karena dianggap tak memahami esensi cinta.
Budak
rasa adalah mereka yang telah didusta berkali-kali tapi atas nama cinta
menyerahkan diri untuk tetap didusta. Seketika orang-orang seperti ini menjadi
cerdas dalam mengeluarkan argumentasi yang sifatnya pembenaran terhadap pilihan
yang dampaknya telah berulang kali menyakiti. Ketika menjadi budak dalam hal
rasa mereka tak sadar, mereka sedang menutup pintu terhadap cinta yang lebih
berkualitas. (23 Februari 2018)
Terkadang
kita memaksakan drama untuk menjadi nyata, kebanyakan dari kita tak sadar,
bahwa drama adalah bentuk pelarian dari dunia nyata yang sulit tercipta. Mari
bersama-sama kita meracik dunia nyata agar mudah tercipta, bukan baper dengan
drama yang mampu tercipta hanya karena lari dari dunia nyata. Mari bergerak!
Hidup kita sudah tak panjang. (4 Februari 2018)
Jika
ada yang mengajak orang ketiga, maka ada tuntutan yaitu harus cerdas dalam
menjaga, agar hubungan tetap terjaga. Baiknya, jangan membungkus cinta dengan
dusta. (1 Februari 2018)
Ini
bukan tentang Adam dan Hawa, bukan juga tentang Muhammad dan Aisyah, bukan pula
tentang Ali dan Fatimah. Tapi, ini adalah kisah kita, kisah sederhana yang
tercipta karena cinta bukan dusta, tapi jang terjebak dalam rasa! Karena
nantinya ada yang putus asa. (20 Januari 2018)
Wahai
kasih, bantulah saya untuk meluruskan cara pandang saya, karena kau adalah
manifestasi Tuhan yang saya pilih untuk membimbing saya bukan sekedar menemani
tidur saya. (13 Desember 2017)
Terkadang,
cinta membuat kita cerdas. Mampu mencari-cari alasan untuk mempertahankan walau
terus disakiti. Mempercayai, meyakini, dan mencintai walau berulang kali
dikhianati. (15 November 2017)
Jangan
jadikan airmata sebagai penenang dikala derita, tapi tebarkan senyuman sebagai
tanda bahwa semua hanya sementara. Jadikan air mata sebagai tanda kebahagian
atas kepedulian orang-orang sekitar ketika kita berada dalam penderitaan.
Hadang kepedihan dengan senyuman bukan dengan tetesan air mata yang menyesali
perbuatan. ( 1 November 2017)
Begitu
santun kau menyapa, begitu tulus kau berkata-kata, membuat aku tak bisa
mengeluarkan sepatah kata. Mungkin aku sedang dilanda cinta. Iyah, tiba-tiba
aku sedang dilanda cinta akibat dusta yang kau cipta. ( 22 Oktober 2017)
Dhul
Rachim, 02 April 2018
Komentar
Posting Komentar