Jejak - Desa Pelita Di Hari Kedua
Pelita di hari kedua... Tetangga dan tawa berbagi cerita bersama mereka para tetuah penghuni Desa.
Tidur malam yang menyenangkan, setelah sahur, ketika mencoba membaringkan tubuh sejenak, saya bermimpi...
Mimpi indah tentang dia yang datang menghampiri, mengobrol, tertawa, kemudian Dia dengan senyumannya berkata, "jangan berpaling", aku menjawab "tidak akan", sambil tersenyum, dia melanjutkan "jangan dulu bangun cumeeengkuuh..." Seketika terbangun, "Oh Sh*t" kesalku.
Disini aku sadar bahwa jika mendapatkanmu hanyalah mimpi lebih baik aku tidur selamanya.
Pagi hari... Tidak ada segelas kopi atau sarapan pagi, karena bulan Ramadhan... Berpuasa. Namun ada cerita.
Ternyata...
Di pulau ini, Mandioli, terdiri dari dua kecamatan, Mandioli Utara dan Mandioli Selatan. Ada dua belas Desa di pulau ini, enam di Mandioli Utara dan enam di Mandioli Selatan. Desa Pelita sendiri berada di Kecamatan Mandioli Utara.
Dulunya penduduk Desa Pelita bermukim di sebuah pulau tepat di depan Desa, Pulau Ambatu namanya, cuman karena alasan kepadatan penduduk, sekitar tahun 1974-1976 seluruh warga Desa berpindah ke Pulau Mandioli.
Saya pernah menonton sebuah video bagaimana memindahkan rumah dengan cara diangkat karena rumah dibangun diatas bambu yang ditanam, ternyata disini juga pernah seperti itu, bahkan memindahkan rumah menyebrangi pulau menggunakan dua perahu, memindahkan rumah dari Pulau Ambatu ke Pulau Mandioli, Desa Pelita saat ini.
Ada juga cerita yang cukup populer soal nama pulau Mandioli, konon katanya ada seorang yang berasal dari Tidore bernama Madi, hilang di pulau ini. Teman-temannya keliling mencarinya dan tidak pernah ketemu, ketika mereka mencari mereka biasa memanggil dengan kalimat "Madi Gahi Oli" maknanya "Madi bersuaralah", dari situlah ada perubahan penyebutan sampai menjadi nama pulau sekarang MANDIOLI.
Dari sini saya belajar tentang bagaimana kesetiaan, entah seorang suami yang ke pulau sebelah untuk bekerja atau urusan demi isi perut keluarga tanpa bisa mengabarkan, seorang pacar yang terbentang jarak sedangkan ucapan selamat malam tak bisa diucapkan melalui pesan singkat... Kepercayaan.
Komitmen artinya menggugurkan sedikit kebebasan, ada orang lain yang menjadi alasan ketika kita hendak memutuskan sesuatu. Jika kelak ada masalah yang menimpa, berjuanglah untuk kebersamaan, jika ada banyak kebahagiaan yang pernah tercipta, jadikan itu sebagai pegangan untuk bersama... Jangan egois, membuat keputusan secara sepihak tanpa ada kejelasan.
Menjelang malam...
Giliran mati lampu, loga-loga/pelita/honci/poci di setiap rumah mulai dinyalakan, ketika suara megafon mushola mulai menunjukan waktu berbuka puasa.
Tak ada agenda malam ini, terlelap lebih cepat, besok harus bertolak.
Terimakasih Om, Bibi, Kaka, Nene, Tete, Keluarga di Desa Pelita.
Berharap masih ada tulisan seperti ini lagi, menarik 👍
BalasHapus