Jejak - Tidak Berurai Air Mata Tapi Berdarah | #DoubleA
Malam ini...
Dari utara tempat dimana kawan-kawan biasa berbagi tawa, tempat dimana kawan-kawan biasa memulai pergerakan. Disana pula kita berbuka puasa, hari ini, ada aku... Prince Rebel.
Ulang Tahun...
Nanti ketika waktu menunjukan pukul 00.01, ketika hari berganti menjadi 17 April... Itulah ulang tahunmu, 22 tahun lalu kamu dilahirkan, di hari itu banyak tawa dan bahagia yang menyelimuti kelahiranmu... Di pojok sana, ada salah satu sanak keluarga yang berkata "wajahnya mirip bapaknya", setelah dia selesai menggendongmu.
Aku melangkah...
Dengan ransel hijau kebanggan, dengan beberapa pakaian di dalamnya, karena malam ini juga aku harus ke pulau seberang... Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan.
Kado...
Kubawa hadiah yang telah aku siapkan, tak lupa mampir untuk membelikan kue ulang tahun mini untukmu. Warung posisi... Disitu letakmu, setelah susah payah ku berkeliling mencari, setelah beberapa panggilan telponku sengaja kau acuh... Sadar, kau memang tak dianggap, gobloknya aku.
Malam ini...
Tak bisa kuucapkan selamat bertambah usia tepat pada waktunya, karena pukul 21.30 aku harus berangkat... Tentu juga tak mungkin bisa kukasih kado di waktu yang tepat. Kejutan? Jangan berkhayal, kamu bukan sesiapa, kamu hanya pengganggu. Kamu bukan yang dia nanti di daftar chat bahkan untuk sekedar mengucap selamat ulang tahun, bahkan jika dirumuskan salah satu hal yang paling dia benci saat ini, adalah notifikasi chat darimu.... Tau diri.
Dengan penuh kenekatan, aku melangkah melalui lorong cinta "kita", dimana disitu kita pernah mencoba menghentikan waktu, bukan sekali... Tapi berkali-kali.
Nekat karena tau pasti ditolak, tetap melangkah karena itu adalah itikat baik... Disambut goa, katanya "kamu sedang keluar" tak sempat kutitipkan dua jenis kado yang di tanganku yang penuh harap ini... Karena goa hendak pergi menunaikan sholat Isya... Lebih baik, karena kuharap bisa bertemu.
Setelah Isya... (- tarawih).
Ku melangkah... Mencari dimana kamu berada, beberapa sms, juga panggilan tak disanggah, jangan tanya kenapa tidak melalui WhatsApp, iyah karena aku sedang diblokir, sebelum pada akhirnya kau memberitahu dimana kamu berada, Posisi.
Dalam pencarian...
Gelisah, tak ada kabar... Lelah, benar-benar menderita, kecewa sambil berbisik... Kamu egois untuk malam ini, bukan untukku tapi untuknya.
Tak ada tawa, atau senyuman, hanya ada kekesalan saat dimana kita bertemu dan kuserahkan kadonya tak sampai semenit... Aku langsung melangkah.
Malam ini penuh derita, mendung, bintang-bintang, bulan dan langit seakan mengerti kondisi aku malam ini.
Dalam perjalanan menuju pelabuhan, aku ingin berteriak, menangis, melampiaskan segala jenis kekesalan, ketidakberaturan dan segala jenis duka lainnya... Sayangnya, perihal cinta bukan hanya tentang air mata, karena malam ini aku berdarah.
Malam ini, saat ini... Aku butuh pelukan.
Deck dua, Sumber Raya 04 ranjang 136.
Istirahatkan lelah... Bukan fisik tapi batin.
Sambil berkeluh kesah "Kamu Egois"...
Kubuka WhatsApp untuk sekedar mengetik Selamat Ulang Tahun, waktu menunjukan pukul 21.51, karena dalam hitunganku tepat saat hari memasuki ulang tahunmu, hp akan kehilangan jaringan.
Selamat Ulang Tahun kamu yang dulu aku panggil sayang. Selamat Ulang Tahun kamu yang dulu bisa begitu marah hanya karena aku lupa berkabar sebelum tidur. Selamat Ulang Tahun kamu yang dulu namamu pernah kujadikan sandi...
Dari aku yang saat ini hanya kau anggap penggangu. Maaf tidak ada puisi hari ini.
Aku berhenti... Membatin
Lalu... Terlelap.
Sandinya mungkin belum berubah, hati2 berpotensi diretas loh 🤣🤣🤣
BalasHapus