Puisi - Berharap Kedamaian




Berharap Kedamaian

Dikenal dengan kawasan tukang urut
Warna hijau sebagai identitas
Lima marga menjadi simbol persatuan
Jalan wonge menjadi bukti kebersamaan

Indah mesjid diangung-agungkan
Ajang sepak bola jadi sorotan
Pengembangan bakat tiap ramadhan, siapakan kader untuk pembangunan

Seiring berjalannya waktu
Jabatan jadi rebutan
Popularitas jadi prioritas
Kepentingan pribadi diutamakan
Kebersamaan mulai ditinggalkan

Yang bertahta selalu di banggakan, dilupakan ketika tenggelam
Uang jadi idaman proses tinggalah angan
Dari luar kelihatan damai, didalam terus tertatih
Orang pintar semakin bertumpuk, masaalah semakin terpupuk

Untungnya, yang peduli terus mengabdi
Anehnya, yang serakah terus menggali
Pada akhirnya yang mengerti tak pernah kembali

Coretan anak kecil yang rindu akan kedamaian


Limau Gapi, 23 Agustus 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEASISWA LPDP? Mari Berbagi Cerita – APA SAJA YANG DISELEKSI - LPDP 2021

Jejak - Desa Pelita Di Hari Kedua

Catatan Perindu yang tak pernah Dirindu - Quotes